MILO88 – Warga IKN Bisa Shalat Idul Fitri 1446 H di Masjid HPK I

Ibu Kota Nusantara (IKN) memastikan kesiapan prasarana untuk pelaksanaan shalat Idul Fitri 1446 Hijriah/2025 di Masjid Hunian Pekerja Konstruksi (HPK) 1.
Plt Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Otorita IKN Danis Hidayat Sumadilaga mengungkapkan, masjid ini dapat menampung sekitar 250 jemaah, sehingga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang ingin merayakan Idulfitri di IKN.
“Prasarana untuk Shalat Id di IKN tersedia di HPK 1 dengan kapasitas kurang lebih 250 jemaah,” ujar Danis kepada Kompas.com, Senin (24/3/2025).
Sedianya, shalat tarawih dan Idul Fitri 1446 H/2025 dilaksanakan di Masjid Negara IKN. Namun, pekerjaan konstruksi masjid raya ini belum tuntas.
Saat ini, Masjid Negara sedang dalam tahap pekerjaan struktur atap dan minaret, rata-rata progres mencapai 53,1 persen, sehingga saat ini belum bisa digunakan untuk shalat tarawih dan shalat Id.
Proyek yang menelan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) senilai Rp 940 miliar ini dirancang memiliki daya tampung 50.000 jemaah.
Sebelumnya, pada rancangan awal masjid ini, kapasitasnya hanya 25.000 jemaah pada masa puncak Hari Besar Keagamaan.
Namun, kemudian diminta oleh Kurator IKN Ridwan Kamil saat itu untuk ditingkatkan menjadi dua kali lipat daya tampung awal.
Masjid Negara IKN dibangun di atas lahan seluas 32.125 meter persegi dengan luas bangunan masjid 61.596 meter persegi.
Juga ada bangunan komersial seluas 2.212 meter persegi setinggi dua lantai, dan bangunan penunjang seluas 727 meter persegi satu lantai.
Pembangunan Masjid Negara di bawah tanggung jawab Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Kalimantan Timur dengan kontraktor pelaksana PT Adhi Karya Tbk–PT Hutama Karya KSO.
Progres Tahap I IKN 74,3 Persen
Danis juga menyampaikan perkembangan pembangunan IKN Tahap I (2022-2024) yang rata-rata progresnya mencapai 74,3 persen.
Secara rinci, progres pembangunan Batch I mencapai 98,4 persen, Batch II berada pada angka 81,9 persen, dan Batch III menembus 46,7 persen.
Sementara itu, 16 paket non-APBN dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan Otorita IKN rata-rata progresnya berada pada level 89,14 persen.
“Sedangkan untuk pembangunan Tahap II (2025-2029), Kementerian PU akan melanjutkan beberapa pembangunan yang sudah berjalan, dan Otorita IKN akan membangun infrastruktur yang baru, saat ini sedang dalam tahap lelang,” jelas Danis.
Danis juga memastikan bahwa ketersediaan material konstruksi untuk pembangunan IKN masih aman.
Selain itu, kontraktor pelaksana telah bekerja sama dengan vendor material yang memiliki izin dan memenuhi spesifikasi.
“Ketersediaan material konstruksi sejauh ini masih aman. Terkait material konstruksi dari quarry, kontraktor pelaksana berkontrak dengan vendor material yang sudah memiliki izin dan memenuhi spesifikasi,” tuntas Danis.