MILO88 – Efisiensi Bikin Pola Konsumsi Masyarakat Kaltim Berubah, F&B Primadona

Pentacity Mall, Balikpapan, Kalimantan Timur

Lihat Foto

masyarakat, yang dipicu oleh berbagai faktor ekonomi dan kebijakan efisiensi, memberikan pukulan telak bagi sektor ritel, terutama pusat perbelanjaan (mal) di Kalimantan Timur (Kaltim).

Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Kaltim mengakui adanya perubahan signifikan dalam pola konsumsi, di mana belanja untuk produk non-makanan dan minuman (non-F&B) mengalami penurunan, sementara sektor kuliner justru menunjukkan tren positif.

Pada periode Kuartal I Tahun 2025, sektor ritel di Kaltim menunjukkan penurunan sekitar dua persen pada belanja barang non-F&B, seperti fesyen, tas, sepatu, dan aksesoris, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Ketua APPBI Kaltim Aris Adriyanto mengungkapkan, konsumen kini lebih berhati-hati dalam mengeluarkan uang, yang tercermin dari perubahan kebiasaan membeli pakaian, sebelumnya lima pasang menjadi hanya satu atau dua pasang.

Sebaliknya, sektor makanan dan minuman (F&B) justru menjadi primadona, mencatatkan lonjakan transaksi hingga 25 persen.

“Daya tarik mal sebagai destinasi kuliner keluarga dan harga F&B yang kompetitif menjadi pendorong utama tren ini,” ujar Aris menjawab Kompas.com, Rabu (16/4/2025).

Pergeseran ini secara langsung mengubah lanskap tenant di mal-mal Kaltim. Jika sebelumnya perbandingan tenant non-F&B dan F&B adalah 75:25, kini komposisinya berbalik, dengan F&B mendominasi hingga 45-50 persen.

Sementara itu, tenant yang bergerak di bidang fesyen, sepatu, dan aksesori mengalami penurunan proporsi.

“Fenomena ini sejalan dengan tren nasional di kota-kota besar seperti Jakarta, mengindikasikan perubahan perilaku konsumen secara luas,” imbuh Aris.

Kunjungan Meningkat Berkat Event dan Daya Tarik Kuliner

Meskipun belanja non-F&B menurun, jumlah kunjungan ke mal-mal di Kaltim secara keseluruhan justru mengalami peningkatan, meskipun distribusinya tidak merata.

Mal-mal besar di Balikpapan dan Samarinda, seperti E-Walk dan Big Mall, menjadi magnet bagi warga yang tidak mudik, berkat keragaman tenant yang mereka tawarkan.

Plaza Balikpapan juga mencatatkan lonjakan kunjungan signifikan pasca-Lebaran 2025, terutama karena adanya acara-acara menarik seperti magic show yang berhasil menarik perhatian keluarga.

Data menunjukkan kunjungan harian di Plaza Balikpapan mencapai 16.000-18.000 orang pada hari kerja dan melonjak menjadi 33.000-42.000 pengunjung pada akhir pekan.

Sementara E-Walk dan Big Mall bahkan mencatatkan angka kunjungan yang lebih tinggi yakni sekitar dua kali lipatnya.

Event menjadi senjata ampuh bagi pengelola mal untuk menarik dan mempertahankan pengunjung.