MILO88 – Magnet IKN Pikat 4.979 Pendatang Masuk Balikpapan

Kota Balikpapan mencatat 4.979 pendatang telah resmi melapor dan mendaftarkan diri sebagai penduduk sejak Januari hingga April 2025.
Namun, angka ini baru merupakan puncak gunung es. Sebab, menurut Kepala Disdukcapil Balikpapan, Tirta Dewi, ada 3.480 pendatang lain yang belum tercatat secara administratif, menandakan gelombang urbanisasi yang belum usai.
Apa yang membuat kota ini begitu memikat?
Tirta Dewi menjelaskan, Balikpapan memiliki daya tarik luar biasa sebagai kota transit dan penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Kondisi ini menjadikan Balikpapan magnet bagi penduduk dari berbagai wilayah di Indonesia,” ujarnya. Dua sektor utama yang mendorong arus pendatang adalah pekerjaan dan pendidikan.
Selain itu, Proyek Strategis Nasional (PSN) seperti RDMP Kilang Pertamina dan pembangunan jalan tol menuju IKN menjadi penarik utama tenaga kerja.
Sementara itu, semakin banyaknya sekolah dan perguruan tinggi di Balikpapan juga memikat pelajar dari berbagai daerah.
Menurut data Ditjen Dukcapil Kemendagri, jumlah penduduk terdaftar di Balikpapan pada Semester II 2024 mencapai 757.418 jiwa.
Namun, Tirta Dewi menegaskan bahwa angka riil kemungkinan jauh lebih tinggi.
“Masih banyak yang tinggal di Balikpapan tetapi belum memperbarui alamat KTP-nya. Realitas di lapangan bisa lebih dari itu,” katanya.
Kendati ribuan pendatang baru pada awal 2025 dianggap “normal” oleh Disdukcapil, Tirta Dewi mengatakan jumlah ini akan terus bertambah.
“Kami akan lanjutkan pendataan hingga akhir tahun untuk menangkap data pendatang yang belum teradministrasi,” ujarnya.
Menariknya, data historis menunjukkan fluktuasi arus pendatang. Pada 2023, Balikpapan kedatangan 19.334 pendatang baru, sedangkan pada 2024 jumlahnya sedikit turun menjadi 18.909 jiwa, berkurang 425 jiwa.
Penurunan ini disebabkan oleh libur panjang akhir tahun 2024 yang menggeser pelaporan ke awal 2025. Namun, mobilitas penduduk tidak menurun.
Bahkan, akumulasi tambahan penduduk pada 2024 mencapai 18.886 jiwa, naik sekitar 8.000 jiwa dibandingkan 2023 yang hanya 10.867 jiwa.
Angka ini menegaskan bahwa Balikpapan tetap menjadi destinasi utama urbanisasi di Kalimantan.