MILO88 – Otorita-Australia Siapkan Revolusi Mobilitas Cerdas Masa Depan IKN

Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Mohammed Ali Berawi

Lihat Foto

Ibu Kota Nusantara (IKN) tidak hanya dirancang sebagai pusat pemerintahan baru Indonesia, tetapi juga sebagai kota cerdas berkelanjutan yang menjadi teladan global.

Salah satu pilar utama visi ini adalah Nusantara Urban Mobility Masterplan and Intelligent Mobility Ecosystem, sebuah program ambisius yang diprakarsai Otorita IKN bersama Kemitraan Indonesia-Australia untuk Infrastruktur (KIAT).

Kolaborasi yang telah dimulai sejak 2022 bersama Bappenas, ini bertujuan merevolusi mobilitas perkotaan melalui teknologi cerdas.

Pada 29 April 2025, kegiatan Co-Creation Intelligent Mobility Ecosystem Nusantara akan digelar untuk merumuskan peta jalan strategis yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan. 

Deputi Bidang Transformasi HIjau dan Digital Otorita IKN Mohammed Ali Berawi menuturkan, Otorita IKN menggandeng KIAT untuk menyusun Nusantara Urban Mobility Masterplan and Intelligent Mobility Ecosystem.

Program ini bukan sekadar rencana biasa, melainkan sebuah upaya kolaboratif untuk mengadopsi teknologi mobilitas cerdas terkini di jantung ibu kota baru Indonesia.

“Co-Creation Intelligent Mobility Ecosystem Nusantara ini juga untuk merumuskan perencanaan strategis mobilitas cerdas dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan,” ujar Ale kepada Kompas.com, Senin (28/4/2025).

Dukungan KIAT terhadap Kedeputian Transformasi Hijau dan Digital ini fokus pada penguatan penyusunan rencana induk mobilitas cerdas perkotaan yang terintegrasi.

Penting untuk dicatat, transportasi dan mobilitas cerdas adalah salah satu dari 6 domain utama dalam blueprint kota cerdas IKN yang mencakup transportasi, energi, pengelolaan sampah, dan lainnya.

Kolaborasi bersama antara Otorita, KIAT, dan Bappenas ini berfokus pada integrasi sektoral melalui penelahaan rencana mobilitas dari berbagai kementerian/lembaga (K/L) untuk disatukan dalam peta jalan yang selaras dengan visi IKN. 

Kemudian mengidentifikasi teknologi mobilitas terbaru, seperti Autonomous Rapid Transit (ART), kendaraan listrik, dan smart traffic systems, untuk diuji coba dan diterapkan. 

Berikutnya, menyusun peta jalan yang mencakup tahapan implementasi, kebutuhan infrastruktur, dan faktor pendukung seperti regulasi dan pendanaan.

Dengan dukungan penuh dari KIAT, kajian teknis memasuki tahap perencanaan partisipatif.

Para pihak lintas K/L dan industri akan duduk bersama merumuskan peta jalan ekosistem transportasi dan mobilitas cerdas yang inovatif.

Ale menegaskan, dukungan dan kerja sama ini adalah kontribusi bersama untuk mewujudkan visi IKN.

“Dengan fokus pada mobilitas cerdas, IKN berpotensi menjadi pionir dalam penerapan teknologi transportasi masa depan, meninggalkan kota-kota lain dalam hal efisiensi, kenyamanan, dan keberlanjutan mobilitas,” tuntas Ale.